Published : 19.04 Author : Prapti Utami
Pertama mengenal kelor berkasiat obat ketika saya baru mendalami pengobatan herbal tahun 2000 sebagai tanaman yang bisa mengatasi alergi. Satu setengah tahun lalu saya disegarkan lagi tentang tanaman ini dengan mengkonsumsinya berupa the celup. Sangat menarik ketika lama lama saya mempelajari literature dan penelitian yang dilakukan di luar negeri, melihat video penggunaan kelor sebagai bahan pangan di Senegal. Mereka sudah biasa menggunakan kelor sebagai tepung yang ditaburkan ke makanan sehari hari. Tanaman Kelor telah dikenal selama berabad-abad sebagai tanaman multi guna, padat nutrisi dan berkhasiat obat. Mengandung senyawa alami yang lebih banyak dan beragam dibanding jenis tanaman lainnya yang ada. Tanaman Kelor mengandung 46 anti oksidan kuat yang melindungi tubuh dari radikal bebas, mengandung 18 asam amino (8 diantaranya esensial) yang dibutuhkan tubuh untuk membangun sel-sel baru, 36 senyawa anti inflamasi, serta 90 nutrisi alami seperti vitamin dan mineral.
NIH (NATIONAL INSTITUTE OF HEALTH): “tanaman ini memiliki potensi untuk membantu membalikkan berbagai masalah lingkungan yang besar dan menyediakan banyak kebutuhan manusia yang tidak terpenuhi” dan “Tumbuh di semua negara di dunia yang memiliki persentase besar penduduk kurang gizi. TM bisa menyelamatkan jutaan nyawa”. Ada bukti bahwa Kelor ini telah dibudidayakan di India sejak ribuan tahun yang lalu. Masyarakat kuno India tahu bahwa biji-bijian mengandung minyak nabati dan mereka menggunakannya untuk tujuan pengobatan. Sekarang, masyarakat India pada umumnya memanfaatkan Kelor sebagai pakan ternak atau sayuran.
THE MIRACLE OF TREE (Edisi kelor 2- Moringa oleifera)
Published : 20.10 Author : Prapti Utami
Belakangan ini, Kelor digunakan dengan sukses dalam memerangi kekurangan gizi pada anak-anak dan upaya untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh di banyak negara berkembang. Dunia pengobatan tradisional sudah lama menggunakan Kelor untuk pengobatan berbagai penyakit, termasuk pemulihan dari kerusakan hati. Kelor pun sering digunakan untuk melengkapi obat-obatan modern pada penderita sakit kronis termasuk mereka yang menderita AIDS dan penyakit yang terkait dengan HIV.
Sejak sepuluh tahun terakhir, dunia memandang Kelor sebagai pohon tropis yang paling berguna karena kandungan dan manfaat seluruh bagian tanamannya. Selain itu, Kelor relatif mudah dibudidayakan dan disebarluaskan, baik dengan cara seksual maupun aseksual, tidak memerlukan unsur hara dan air yang banyak sehingga sangat mudah dalam proses pengelolaan produksi dalam skala besar maupun skala rumah tangga. Kelor pun memiliki banyak fungsi seperti sumber makanan bergizi, apotek hidup, herbal, natural kosmetik, pelestarian alam dan lingkungan, konservasi, penyerapan karbon, sumber minyak nabati, energi terbarukan, peningkatan kualitas air, kebutuhan pakan ternak dan sumber pupuk serta pestisida alami.
Perbanyakan Kelor dapat dilakukan dengan metode penyemaian langsung dengan biji atau menggunakan stek batang. Daun Kelor dapat dipanen setelah tanaman tumbuh 1,5 hingga 2 meter, yang biasanya memakan waktu 3 sampai 6 bulan. Namun dalam budidaya intensif yang bertujuan untuk produksi daunnya, Kelor dipelihara dengan ketinggian tidak lebih dari 1 meter. Pemanenan dilakukan dengan cara memetik batang daun dari cabang atau dengan memotong cabangnya dengan jarak 20 sampai 40 cm di atas tanah.
KANDUNGAN KELOR (Edisi kelor 3- Moringa oleifera)
Published : 21.06 Author : Prapti Utami
Sehari setelah presentasi di arena OGH EXPO 3 (Organik Green and Healthy) di lapangan parkir Kompas Gramedia Palmerah tgl 6 Oktober 2013 hari Minggu sore, saya mendapat telepon dari seorang bapak yang meragukan khasiat kelor karena selebaran yg diterimanya ndak masuk akal. Yang real saja guna kelor untuk apa, begitu pertanyaan sekaligus permintaan penegasan yang saya dengar melalui telepon. Lalu saya bilang, dapat disimpulkan kelor untuk mengatasi diabetes , hiperkolesterol dan meningkatkan stamina. Setelah jawaban itu saya berikan ternyata nada suara di seberang sana menjadi lebih tenang dan menanyakan kalau teh saya habis bagaimana, bisa pesan dan dikirim, dengan senang hati saya menjawabnya tentu bisa, karena itu menjadi bagian pelayanan kami. Dan sebelum berpisah di udara saya mengucapkan terimakasih kepada bapak yang suaranya sudah sepuh itu atas perhatiannya. Segala bentuk pertanyaan, masukan, kritikan bahkan makian karena produk kita yang mungkin direspon adalah sebuah bentuk perhatian, oleh karena itu sepertinya berpikir positif dalam kondisi yang menyakitkan sekalipun, membuat kita lebih enak bersikap dan bertindak.
Dr Gary Bracey, seorang penulis, pengusaha, motivator, dan ahli kesehatan di Afrika, mempublikasikan dalam moringadirect.com, bahwa tiap 100gr serbuk daun Kelor mengandung (dibandingkan dengan berat yg sama):
- Vitamin A, 10 kali lebih banyak dibanding Wortel
- Vitamin B2, 50 kali lebih banyak dibanding Sardines,
- Vitamin B3, 50 kali lebih banyak dibanding Kacang,
- Vitamin E, 4 kali lebih banyak dibanding Minyak Jagung,
- Beta Carotene, 4 kali lebih banyak dibanding Wortel,
- Zat Besi, 25 kali lebih banyak dibanding bayam,
- Zinc, 6 kali lebih banyak dibanding almond,
- Kalium, 15 kali lebih banyak dibanding pisang,
- Kalsium, 17 kali dan 2 kali lebih banyak dibanding Susu,
- Protein, 9 kali lebih banyak dibanding Yogurt,
- Asam Amino, 6 kali lebih banyak dibanding bawang putih,
- Poly Phenol, 2 kali lebih banyak dibanding Red Wine,
- Serat (Dietary Fiber), 5 kali lebih banyak dibanding sayuran pada umumnya,
- GABA (gamma-aminobutyric acid), 100 kali lebih banyak dibanding beras merah,
Untuk ibu hamil dan menyusui menjadi teman terbaik ibu di Pilipina, sangat efektif mengembalikan kondisi karena protein yang lengkap dan membuat stamina menjadi optimal. Merangsang rpoduksi ASI, membuat tubuh lebih bugar karena kelengkapan vitamin dan mineralnya. Tidurpun menjadi sangat lelap karena kandungan omega 6 nya. Bugar adalah kata yang tepat untuk menggambarkan kondisi atau keadaan setelah mengkonsumsi kelor.
MANFAAT KELOR (Edisi kelor 4)
Published : 21.30 Author : Prapti Utami
Kembali membicarakan kelor, pertanyaan pertama hampir semua orang yang ingin mengetahui tentang kelor adalah apa manfaat kelor?. Kalau sebelumnya kita sudah membaca kandungan kelor maka manfaat kelor itu sangat banyak. Seluruh bagian tanaman, daun, bunga, buah, batang bahkan akarnya pun sangat bermanfaat. 13 tahun lalu saya membaca literatur , daun kelor untuk mengatasi alergi, pertama kali saya memberi resep kepada seorang ibu yang alergi udang, sudah dua minggu bengkak di seluruh tubuh masih nampak, terutama di daerah kemaluannya. Setelah saya beri pegagan, sebelum pulang saya berpesan untuk mencari daun kelor dan disayur bening, sehari satu sampai 2 mangkok. Seminggu setelahnya kontrol kembali dan keadaannya jauh lebih baik dan kulit sudah kembali seperti semula. Sebatas itu saja dan berikutnya saya tetap berkutat dengan tanaman obat yang membuat saya selalu terkagum kagum.
Satu setengah tahun lalu kembali saya mengenal kelor dari seorang apoteker di Jojga..dan saya mulai minum dan meresepkan, satu demi satu orang merasakan dahsyatnya kelor, dari merangsang produksi ASI, mengecilkan lingkar perut, menyegarkan badan setelah bangun tidur setelah seharian bekerja bahkan sampai malam, badan lebih bugar, tidur lebih nyenyak, tekanan darah turun, gula darah turun dll. Amazing, senang sekali mendengarnya, apalagi setelah saya mengenal pak Dudi dari Sumenep , semakin lengkaplah ilmu kelor yg selama ini saya tidak perdalam. Penelitian demi penelitian menambah ilmu dan semakin kagum akan tanaman yang satu ini.
Kelor selalu menjadi bahan pembicaraan berkaitan dengan orang yang tidak bisa mati karena memiliki kekuatan gaib, atau makhluk halus begitu, dan saya menimpali dengan ringan, betul memang makhluk halus yang diusirnya, ada virus, bakteri, jamur, dll. Dan tak habis habisnya membicarakan pohon kehidupan yang satu ini.
Membuat daun ini menjadi bagian dari makanan sehari hari melalui bentuk sayur, maka keluarga akan sehat dan bugar.
Sumber
http://www.familyherba.com/2013/10/manfaat-kelor-edisi-kelor-4.html
http://www.familyherba.com/2013/10/kandungan-kelor-edisi-kelor-3.html
http://www.familyherba.com/2013/10/the-miracle-of-tree-edisi-kelor-1.html
http://www.familyherba.com/2013/10/the-miracle-of-tree-edisi-kelor-1_4233.html
0 komentar