Pages

Ratakan 728x90

Senin, 28 Agustus 2017

Solusi Kesehatan Dengan Daun Kelor

Solusi Kesehatan Dengan Daun Kelor
Pohon Kelor (Moringa oleifera) sering disebut sebagai “miracle tree” alias pohon ajaib. Bijinya bisa mengubah air kotor menjadi air bersih yang layak minum, daunnya super kaya dengan nutrisi. Tidak ada tumbuhan selain kelor yang mengandung unsur nutrisi sebanyak ini:

Vitamin A, Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B3, Vitamin C, Calcium, Chromium, Copper, Iron, Magnesium, Manganese, Potassium, Protein, Zinc, Isoleucine, Leucine, Lysine, Methionine, Phenylalaine, Threonine, Tryptophan, Valine, Alanine, Arginine, Aspartic Acid, Cystine, Glutamic Acid, Glycine, Histidine, Serine, Proline, Tryrosine, dsb.

Jika anda mengalami kesulitan mencari produk multivitamin yang lengkap dan benar-benar alami, daun kelor adalah solusinya! Terdengar aneh, tapi nyata.

Daun Kelor Sebagai Sumber Nutrisi (Superfood)

Akhir-akhir ini kelor (Moringa oleifera) banyak dibicarakan di media-media masa baik nasional maupun internasional sebagai pohon berdaun multivitamin. Selain itu kelor juga menyandang gelar sebagai superfood. Benarkah daun ini mengandung banyak nutrisi? Hasil analisa yang kami lakukan di salah satu laboratorium milik sebuah universitas di Kota Malang membuktikan bahwa daun ini memang sangat kaya dengan nutrisi. Berikut adalah sebagian dari hasil analisa kami terhadap kandungan nutrisi per 100 gram ekstrak daun kering.

Vitamin A (Beta Carotene) – 15,4 mg = 51328.2 IU

Wortel yang selama ini dianggap sebagai bahan makanan paling terkenal sebagai sumber vitamin A ternyata hanya mengandung 12105.3 IU. Dengan timbangan yang sama kelor mengandung Vitamin A sebanyak 4 kali lipatnya (51328.2 IU). Vitamin A diperlukan oleh tubuh untuk menjaga kinerja sistem penglihatan, menjaga kesehatan kulit dan meningkatkan ketahanan tubuh. Kekurangan Vitamin A jika tidak segera diatasi bisa mengakibatkan rabun senja, katarak, bahkan bisa berujung pada kebutaan. Kekurangan Vitamin A juga mengakibatkan kulit kusam serta menurunnya daya tahan tubuh terhadap berbagai infeksi.

Vitamin B (Choline) – 124,1 mg

Choline sangat diperlukan dalam proses pertumbuhan janin terutama saat pembentukan jaringan hippocampus (penyimpan memori) dalam otak. Karena itu, Choline sangat dibutuhkan oleh wanita hamil dan ibu menyusui. Pada orang dewasa Cholin digunakan oleh tubuh untuk mencegah terjadinya penumpukan lemak pada liver. Ibu hamil yang kekurangan Choline memiliki risiko melahirkan bayi dengan jaringan otak yang cacat.

Vitamin B1 (Thiamin) – 0,5 mg

Thiamin membantu tubuh mengubah karbohidrat menjadi energi serta berperan penting dalam menjaga fungsi hati, otot dan sistem syaraf. Kekurangan Thiamin menyebabkan tubuh terasa lemas, letih, dan kerusakan sistem syaraf. Dalam tingkat yang parah, kekurangan Vitamin B1 bisa menimbulkan beri-beri.

Vitamin B2 (Riboflavin) – 0,9 mg

Vitamin B2 sangat penting untuk pertumbuhan dan juga berfungsi mengeluarkan energi yang terkandung dalam karbohidrat. Kekurangan vitamin B2 ditandai dengan gejala kulit kering dan pecah-pecah dan melemahnya kekuatan mata ketika terkena sinar yang kuat.

Vitamin B3 (Niacin) – 4,1 mg

Tubuh menggunakan Niacin untuk melancarkan sistem pencernaan, menjaga kesehatan jaringan kulit dan sistem syaraf. Kekurangan Vitamin B3 bisa menyebabkan insomnia dan dalam jangka panjang bisa menyebabkan pelagra dengan gejala 3D, Dermatitis (kerusakan jaringan kulit), Diare, dan Demensia (gangguan mental akibat kerusakan sel otak dengan gejala antara lain, penurunan daya ingat, tidak mampu berfikir logis, agresif, dan berperilaku semaunya).

Vitamin C (Ascorbic Acid) – 71,8 mg

Kadar Vitamin C dalam daun moringa melebihi jumlah vitamin Cyang terkandung dalam jeruk. Vitamin C berfungsi dalam pembentukan sel, pembuatan trombosit dan memerangi bibit penyakit. Kekurangan vitamin C akan menimbulkan pendarahan pada gusi, karies gigi, pendarahan di bawah kulit, dan rentan terhadap berbagai serangan penyakit.

Kalsium – 2524 mg

Sumber kalsium yang paling terkenal selama ini adalah susu. Daun moringa mengandung 4 kali jumlah kalsium yang ada pada susu. Kalsium merupakan komponen utama tulang dan gigi. Kalsium juga berperan penting dalam sistem penggumpalan darah, sistem metabolisme dan media transmisi pada sistem syaraf. Karena tulang menyimpan banyak cadangan kalsium maka kekurangan kalsium dalam jangka pendek tidak begitu terasa pengaruhnya. Dalam jangka panjang kekurangan kalsium bisa menyebabkan keropos tulang (osteoporosis).

Potasium – 2537 mg

Daun moringa mengandung potasium sebanyak 3 kali lipat jumlah potasium dalam pisang. Potasium berperan sangat penting dalam memelihara fungsi otak dan sistem syaraf. Juga menurunkan risiko terkena stroke.

Zat Besi – 60,3 mg

Bayam yang dikenal sebagai sayuran yang kaya zat besi hanya memiliki sekitar 3,5 mg per 100 g daun segar. Zat besi diperlukan oleh tubuh antara lain untuk membantu sel darah merah mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Kekurangan zat besi menyebabkan anemia dimana sel darah merah hanya mengandung sedikit oksigen. Gejala umum yang terasa akibat kekurangan zat besi adalah letih dan lesu, jantung berdetak cepat, dan mudah pingsan.

Protein – 32,8 g

Yogurt dikenal sebagai rajanya protein, namun dengan berat yang sama, moringa mengandung protein sebanyak 2 kali lipat jumlah protein yang ada pada yogurt. Protein merupakan bahan utama untuk pembentukan dan pertumbuhan tubuh termasuk memperbaiki sel-sel pada bagian tubuh yang rusak. Kekurangan protein antara lain ditandai dengan gejala kuku mudah patah, rambut pecah-pecah, badan lemas, otot lembek, dan tekanan darah menurun. Kekurangan protein yang parah pada anak-anak bisa menyebabkan pertumbuhan fisik terhenti.

Karbohidrat – 51,6 g

Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan tenaga bagi tubuh. Jika karbohidrat berlebihan, tubuh mengubahnya menjadi glikogen dan menyimpannya dalam otot dan liver, jika otot dan liver sudah tidak bisa menampung glikogen tubuh mengubahnya menjadi lemak. Ketika tubuh perlu energi banyak, glikogen dan lemak akan digunakan.

Serat – 17,3 g

Serat (dietary fiber) sebenarnya merupakan jenis karbohidrat yang tidak bisa diserap oleh enzim dalam sistem pencernaan. Serat diperlukan oleh tubuh untuk memperlancar proses pencernaan. Kekurangan serat menyebabkan sembelit (sulit BAB), wasir, dan sakit pada usus besar.

Daun Kelor Sebagai Sumber Asam Amino

Moringa oleifera mengandung seluruh asam amino esensial…!! Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak bisa dirakit sendiri oleh tubuh dan karena itu harus disuplai dari luar tubuh dalam bentuk jadi. Jarang ada satu jenis makanan yang sekaligus mengandung seluruh asam amino ini.

Isoleucine – 22,9 µg

Membentuk protein dan enzim yang menunjang pembentukan senyawa biokimia utama di dalam tubuh yang di antaranya berfungsi untuk meningkatkan energi dan menstimulasi daya ingat dalam otak.

Leucine    – 39,5 µg

Bekerja sama dengan Isoleucine membentuk protein dan enzim untuk menaikkan energi tubuh dan meningkatkan konsentrasi.

Lysine – 27,5 µg

Mengontrol jumlah kalsium yang diserap tubuh, Membantu pembentukan tulang rawan dan jaringan pengikat. Membantu produksi antibodi, hormon, dan enzim. Menjaga keseimbangan nutrisi, meluruhkan lemak pada dinding pembuluh darah dan menghambat pertumbuhan virus.

Methionine – 6,3 µg

Mengontrol penyediaan unsur sulfur dalam tubuh. Menjaga kesehatan rambut, kulit dan kuku. Memproduksi lecithin di dalam hati sambil menurunkan kandungan kolesterol dalam darah. Menurunkan lemak dalam hati serta melindungi ginjal dengan menurunkan iritasi pada kandung kemih.

Phenylalanine – 25,8 µg

Memproduksi sejenis zat kimia yang dibutuhkan oleh sel saraf untuk membawa pesan-pesan ke otak. Membuat tetap waspada, mengurangi nyeri akibat rasa lapar, meningkatkan daya ingat dan meningkatkan semangat (mood).

Threonine – 19,5 µg

Bagian yang penting dari collagen, elastin dan berbagai protein. Selain membantu proses metabolisme, threonine juga membantu mencegah pembentukan lemak di hati sambil memacu kinerja saluran pencernaan.

Tryptophan – 7,2 µg

Mendukung kinerja sistem kekebalan tubuh, mengurangi gejala insomnia, mengurangi rasa cemas, depresi dan gejala migrain. Bekerja sama dengan lysine untuk menurunkan kolesterol darah dan karenanya bisa menurunkan risiko jantung.

Valine – 27,9 µg

Berperan membantu meningkatkan konsentrasi berpikir, koordinasi otot, dan memberikan rasa tenang.

Daun Kelor Solusi Kesehatan

Tidak dapat dipungkiri bahawa keseimbangan nutrisi merupakan dasar untuk membangun fisik maupun mental yang sehat. Masalahnya kita tidak pernah tahu persis apakah makanan yang kita makan sehari-hari benar-benar telah memenuhi semua nutrisi yang diperlukan. Makanan yang mahal belum tentu mengandung nutrisi yang dibutuhkan. Bisa jadi di satu sisi kelebihan, namun di sisi lain tetap kekurangan. Apalagi banyak makanan yang hanya mengutamakan kemasan dan dijual setelah melalui proses pengolahan dan penyimpanan yang begitu panjang sehingga nutrisi yang seharusnya terkandung pada makanan tersebut telah banyak yang hilang.

Sudah bukan hal yang sulit lagi untuk dipahami bahwa penyakit bisa timbul karena adanya kekurangan satu atau beberapa unsure nutrisi dalam tubuh kita. Anemia dan sariawan misalnya, diketahui sebagai akibat kekurangan zat besi, beri-beri akibat kekurangan Vitamin B1, gondongan akibat kekurangan iodium, keropos tulang akibat kekurangan kalsium, dan banyak lagi penyakit yang terkait dengan infeksi karena daya tahan tubuh melemah akibat kekurangan unsur nutrisi tertentu.

Yang masih agak sulit dipahami adalah kenyataan bahwa kekurangan nutrisi juga bisa berpengaruh terhadap kesehatan mental seseorang. Penyakit demensia (kerusakan pada jaringan otak dengan gejala antar lain menurunnya daya ingat, kesulitan berfikir logis, dan berperilaku semaunya) dahulu dianggap tidak ada kaitannya dengan nutrisi namun ternyata diketahui penyebabnya adalah akibat kekurangan Vitamin B3.

Seperti telah dijelaskan di atas, pohon kelor memiliki daun yang mengandung nutrisi paling lengkap dibanding dengan tumbuhan jenis apapun. Selain vitamin dan mineral, daun kelor juga mengandung semua asam amino esensial (asam amino yang tidak diproduksi sendiri oleh tubuh dan karena itu harus disuplai dari luar tubuh dalam bentuk jadi). Asam amino sangat vital sebagai bahan pembentukan protein.

Yang sangat menggembirakan untuk kita adalah hasil penelitian yang membuktikan bahwa daun ini sama sekali tidak mengandung zat berbahaya. Bahkan di beberapa daerah di belahan bumi ini masyarakat sudah biasa memanfaatkannya sebagai sayuran terutama untuk melancarkan ASI. Hingga saat ini belum ada kasus orang keracunan daun kelor.

Sumber : http://www.herbalanugrahalam.com/?Litelatur_Tanaman_Obat/Daun_Kelor
Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 komentar

:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer

 
Posts RSSComments RSSBack to top
© 2011 Bengkel Pikiran ∙ Designed by BlogThietKe
Released under Creative Commons 3.0 CC BY-NC 3.0