Pages

Ratakan 728x90

Rabu, 06 September 2017

Manusia adalah lahan konflik bag 5-6



Manusia adalah lahan konflik bag 5-6
Letak konfliknya ya tidak lain ada didalam PIKIRAN. Berpikir adalah kerja otak atas respon dari apapun yang dilihat, didengar dan dirasakan.

Kalo kita telusuri kerja otak dalam berpikir ini maka kita akan menemukan sistem berpikir yang memang unik dan ajaib. Secara umum Otak menurut para ahli memiliki dua sisi yaitu otak kiri dan kanan. Padahal jika kita telusuri lebih detail otak memiliki 4 bagian utama otak dengan fungsi kerjanya masing-masing. Namun di sini saya akan mengurai kerja otak secara umum yaitu otak kiri dan kanan.

Otak kiri berfungsi dalam hal-hal yang berhubungan dengan logika, rasio, kemampuan menulis dan membaca, serta merupakan pusat matematika. Beberapa pakar menyebutkan bahwa otak kiri merupakan pusat Intelligence Quotient (IQ).

Sementara itu otak kanan berfungsi dalam perkembangan Emotional Quotient (EQ). Misalnya sosialisasi, komunikasi, interaksi dengan manusia lain serta pengendalian emosi. Pada otak kanan ini pula terletak kemampuan intuitif, kemampuan merasakan, memadukan, dan ekspresi tubuh, seperti menyanyi, menari, melukis dan segala jenis kegiatan kreatif lainnya.
Dari pemamaparan dua sisi otak ini kita sudah bisa mengambil gambaran cara kerja otak yang kemudian mempengaruhi diri kita secara keseluruhan dalam menjalani kehidupan. Paling tidak kita dapat mengambil kesimpulan bahwa kondisi diri kita dapat terukur melalui seberapa besar cara kerja otak kita baik sisi kiri maupun yang kanan.

Mengenahi konflik yang saya singgung adalah berhubungan dengan otak ini. Perasaan dan sikap kita tidak terlepas dari konflik kedua belah otak kita. Coba kita amati saat kita ingin melakukan sesuatu. Pasti otak kita bekerja mulai dari menganalisa dan menyesuaikan diri lalu kemudian kita mengambil sikap yang dianggap mantap untuk kita lakukan.

Pada contoh lain adalah manakala kita menghadapi sesuatu yang menggelisahkan perasaan kita. Entah itu sakit, hutang menghimpit, dan kondisi terjepit lainya. Disini yang namanya kesabaran teruji. Mulai dari sikap ngomel atau menerima, emosi atau tenang dll. Ini menunjukkan konflik diri yang belum teratasi..

Kondisi yang baik adalah kondisi yang seimbang antara kemampuan otak kiri dan kanan. Keseimbangan yang saya maksud bukan kemudian anda dapat memiliki kemampuan kecerdasan yang luar biasa. Namun menurut saya adalah keseimbangan yang bail adalah mengambil sikap yang tepat atas dasar ketrampilan yang baik dalam mengolah kedua belah pikiran ini.

Lalu bagaimana cara agar ketrampilan mengatur keseimbangan ini tercapai??? jawab nya mudah kok , yaitu : "GAK USAH MIKIR" wkwkwkwkwkwkwk..




Manusia adalah lahan konflik bag 6 

"Gak Usah Mikir"

Ungkapan "gak usah mikir" atau gak usah dipikir ini sering terucap pada obrolan umum. Misal ada orang berkeluh kesah mengenahi problematika yang dialami dan orang lain mendengar keluhkesahnya kadang mengambil kesimpulan "sudahlah masalah itu gak usah dipikir".
Terkadang si pengeluh tidak serta merta menerima saran sederhana ini dan menimpali "kok gak usah mikir gimana to, emang bisa orang gak mikir, manusia itu ya pasti mikir". begitu kira-kira.

Saya menafsirkan ungkapan "gak usah mikir" ini adalah saran agar tidak usah berlarut dalam memikirkan persoalan. Atau maknanya adalah agar tidak terlalu mengkhawatirkan suatu persoalan dan kemudian berpikir lebih rileks dalam menghadapinya.

Namun kadang seseorang saat memberi saran "gak usah mikir ini" disampaikan dengan nada yang terlalu sederhana apa lagi dengan bahasa seolah menyepelekan. Maka otomatis sipengeluh akan serta-merta menolak saran tersebut karena merasa kurang diperhatikan dan merasa dispelekan. Padahal dia dalam konsidi benar-benar susah.

Bagi saya "gak usah mikir" ini mestinya menjadi senjata pamungkas setelah kita memberi perhatian, nasihat dan solusi yang memungkinkan diterima oleh si pengeluh. Karena ungkapan si pengeluh ini berangkat dari cara mikir yang mungkin kurang pas saat menghadapi persoalannya. dan dari kesalahan berpikir ini berdampak pada persepsi yang salah dan pada akhirnya berimbas pada kondisi batin yang tidak seimbang. Makanya susah, sedih yang dia peroleh.

Sementara cara berpikir yang baik atas suatu masalah akan membangun persepsi yang berbeda dan memungkinkan suasana batin yang berbeda pula.

Gak usah mikir itu melawan kodrat, sebab karekater pikiran pada manusia yang hidup adalah berpikir. Bahkan orang gila pun otaknya tetap berpikir. Karena berhenti berpikir adalah tanda kematian seseorang.

Apakah bisa orang tidak berpikir??? bisa!!!!

Kumpulan FB pribadi https://www.facebook.com/abu.mushofa 
Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 komentar

:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer

 
Posts RSSComments RSSBack to top
© 2011 Bengkel Pikiran ∙ Designed by BlogThietKe
Released under Creative Commons 3.0 CC BY-NC 3.0